Tanah Tumpahnya Darahku

Tanah Tumpahnya Darahku

Sunday, January 2, 2011

Dua Alam

Wanita,
engkau cepat tapi lambat,
bila rajin, engkau malas,
bila malas, kau terbayang- bayang,
mengharapkan kemewahan datang melayang- layang,
sedarlah perempuan kau puteri di negara yang papa.

Lelaki,
kau buta, tapi panjang akal,
cuba berdikari sambil memuaskan nafsu diri,
engkau lumpuh bila berdiri,
engkau melambung bila dijulang,
nafsumu satu peganganmu satu,
menjadi penghulu melepaskan rindu.

Engkau dan aku saling melengkapi,
walau berpisah akan kutemui,
bertemu juga kita dihujung dunia,
beriuh dunia yang kekosongan.

No comments:

Post a Comment